Review Film: Black Adam, Debut Dwayne Johnson sebagai Powerful Antihero dengan Konsep yang Pecah! – Setelah The Batman, tahun ini DC kembali merilis film superhero terbaru berdasarkan karakter DC Comics, yakni Black Adam. Bagi yang belum tahu, film superhero yang paling ditunggu-tunggu ini merupakan spin-off dari film Shazam! (2019) sekaligus menjadi film ke-11 di DC Extended Universe (DCEU) yang digarap oleh sutradara Jaume Collet-Serra.
Setelah penantian panjang, akhirnya Black Adam sudah bisa kamu nikmati di layar lebar bioskop mulai 19 Oktober kemarin. Nah, sebelum menyaksikannya secara langsung, berikut ulasan singkat dari Beauty Journal untuk film debut Dwayne Johnson sebagai superhero. Let’s scroll down!
Sinopsis Black Adam
Black Adam menceritakan asal usul antihero tituler, salah satu metahuman paling kuat di alam semesta DC. Awalnya, Black Adam adalah seorang penduduk Khandaq bernama Teth-Adam yang memiliki kekuatan maha kuasa para dewa. Namun, ia justru menggunakan kekuatannya dengan cara yang salah sehingga membuatnya dikurung hingga ribuan tahun lamanya.
5.000 tahun berlalu, Black Adam kembali bebas dan berkeliaran di zaman modern. Meski sempat kebingungan, kedatangannya ini bermaksud baik, yakni berupaya melindungi penduduk Khandaq. Lalu, munculah sosok legenda yang ditampilkan dalam buku dan cerita leluhur rupanya berbeda dengan kisah sebenarnya sehingga membuat Justice Society: Hawkman, Dr. Fate, Atom Smasher, dan Cyclone datang mengincar dirinya.
Kondisi itu pun membuat Black Adam dan Justice Society cekcok hingga nyaris membuat kota Khandaq hancur lebur. Berawal dari pertarungan inilah mereka tersadar akan musuh yang sebenarnya, yaitu Sabbac.
Aksi totalitas Dwayne Johnson perankan karakter superhero
Salah satu highlight di film ini adalah karakter Black Adam yang diperankan oleh Dwayne Johnson. Meski ini adalah pengalaman pertama memerankan karakter superhero, aktor yang juga dikenal dengan nama The Rock ini ternyata mampu membawakan perannya dengan totalitas. Dibandingkan dengan karakter dia di film-film sebelumnya, sebenarnya persona kali ini tak jauh berbeda, namun nampak lebih ebih sempurna dengan versi lebih cool dan powerful.
Film ini juga tak sepenuhnya mengubah sifat dan watak yang biasa ditunjukkan Dwayne di film-film sebelumnya, di mana aktor 50 tahun ini kembali ditampilkan dengan watak yang keras kepala dan sedikit kocak. Tenang meski film ini memiliki sentuhan komedi, leluconnya tidak terkesan garing atau berlebihan.
Suguhkan kisah apik dengan plot twist menarik
Black Adam bisa dibilang merupakan film superhero tipe serius. Meski memiliki perpaduan alur maju mundur, jalan ceritanya tetap mudah dipahami oleh penonton awam seperti saya. Ceritanya juga apik, tak mudah ditebak, dan jauh dari kata monoton dengan beberapa plot twist yang menarik. Soal audio, visual, dan CGI juga enggak perlu diragukan lagi.
Jika ditanya apakah harus menonton seri film lainnya, sejujurnya saya sendiri masih bisa menikmati meski termasuk awam DC Extended Universe. Jadi, jika kamu seorang pemula atau belum sempat menyaksikan seri lainnya, it’s really okay. Film Black Adam tetap layak untuk ditonton. Psst, ada after credit yang menunggumu di akhir film!